Helen Keller buta dan tuli sejak kecil. Seperti berada dalam mimpi abadi, baginya tidur dan jaga tak bisa dibedakan. Tetapi dengan kekuatan jiwa, seiring bertumbuhnya kesadaran, perlahan-lahan ia berikhtiar melampaui cacat fisiknya. Ia belajar “melihat” dan “mendengar” melalui tangan, hidung, dan lidah. Tatkala mata dan telinganya berhenti berfungsi, penglihatan batin dan imajinasinya b…